Selasa, 10 Mei 2011
MENYIKAPI FENOMENA FAHAM PLURALISME, SEKULARISME DAN LIBERALISME KLASIK.
Bertumbuhnya ideologi² yg berkembang saat ini bukanlah suatu fenomena yg baru.
Rosulallah pernah bersabda "
إفترقت اليهود على احدى وسبعين فرقة, وافترقت النصارى على ثنتين وسبعين فرقة, وافترقة أمتى على ثلاث وسبعين فرقة ,كلهم فى النار إلا واحدة , قلت من هى يا رسول الله قال ؛ماأنا عليه وأصحابى.
“kaum yahudi telah terpecah belah menjadi 71 golongan, kaum nasrani telah terpecah belah menjadi 72 golongan, dan ummat ku akan terpecah belah menjadi 73 golongan dan semuanya akan masuk neraka, kecuali 1 golongan. Dikatakan siapa itu ya rosul? Rosul menjawab : suatu golongan yg bersama aku dan para sahabatku”. ( Ya’ni ahlussunnah waljama’ah.)
Sungguh suatu mu’jizat dari rosul , karena perkataan beliau itu menjadi suatu kenyataan.
Kalau sudah jelas begini, apakah kita sebagai muslim mau ikut mempeributkan dan menghakimi bahkan bertindak anarkis terhadap fenomena kejadian pada ahir² ini ???
Sejarah munculnya islam di indonesia sudah terjadi perdebatan dan pertentangan.
Dimulai dengan kemunculan wali songo yang terlibat konflik aqidah dengan siti jenar (dengan faham manunggaling kawulo) di era kerajaan, kemudian di era kepresidenan telah muncul sang fenomenal soekarno atau yg akrab di sapa bung karno dengan ideologi yg berbeda, di teruskan oleh kontroversialnya nur kholis majid atau yg akrab di sapa “cak nur” dan yg masih agak hangat adalah munculnya JIL ( jaringan islam liberal ) yg di juragani oleh ulil absar abdallah yg ber”markas” di utan kayu, Walau sekarang “maaf” agak kurang laku dan beralih profesi ‘nyabang’ menjadi politikus. Sampai yg terbaru munculnya (sudah lama) ahmadiyyah, wahabiyyah, DII, dan masih banyak lagi.
Sungguh ini adalah suatu fenomena yang baru tapi model lawas (baca:lama).
Dan sebagai seorang muslim harusnya kita dapat menganalisis semua ini dan kita harus dapat mengambil intisari / natijah dari perkataan rosul di atas, dengan memberi pengarahan² dan meluruskan mereka semampu kita, (disini peran lembaga yg terkait sangat di butuhkan) bukan malah ikut²an bertindak anarkis dan memvonisnya!
Perlu di ingat! Sebenarnya bukan hanya dalam islam saja yg terjadi sempalan² faham seperti itu,
Dalam agama nasrani juga terjadi keaneka ragaman faham dalam agama tersebut (seperti yg telah di sabdakan rosul di atas) seperti contoh vatikan ( roma) dan kristen ortodoks yg berpusat di finlandia dan msh banyak yg lain, bahkan kitab² mereka juga beraneka ragam semisal babbel, matthaeus dll, begitu juga dalam agama yahudi.
Semoga kita tidak terpengaruh oleh fenomena keadaan sekarang ini dan kita dapat berpegang teguh oleh al-qur’an, hadist, ijma’ dan qiyas! mengikuti imam as- ary’ie dan al-maturidi dalam bertauhid, imam abu hanifah, maliki, syafi’I dan hambali dalam bermadhab, dan mengikuti imam al-ghozaly dalam bertasawwuf, sebagai pondasi dari ahlussunah wal jama’ah,Amien….
sarang 11 mei 2011
ditulis oleh :aufal marom yusuf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tp di balik itu semua, ada kepentingan dari kaum kapitalis!
BalasHapus